Kamis, 06 September 2012

BABAKAN SILIWANGI - BANDUNG

Sebuah titik di wilayah Kota Bandung merupakan lembah yang dilalui aliran Walungan Cikapundung membelah Kota Bandung dari utara yang merupakan hulunya berada di daerah Maribaya Lembang memotong ke selatan dan bermuara di Sungai Citarum, merupakan wilayah eksotis yang mempunyai kenikmatan tersendiri karena di sebuah kota besar yang hampir menyamai kota megapolitan ternyata masih mempunyai daerah yang masih enak untuk dinikmati. Batuan sungai yang kebanyakan dari hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu dari ukuran paling kecil, kecil, sedang, besar dan yang paling besar masih berserakan di sepanjang sungai tersebut. Diapit oleh lembah yang tinggi dan curam dengan berbagai pepohonan yang membentang disekitarnya menambah keindahan pada saat kita menelusurinya.
Babakan Siliwangi merupakan dataran yang sangat diminati semenjak jaman kerajaan yang merupakan tempat mandi penghuni kerajaan dan bahkan pada jaman belanda pun tempat tersebut merupakan lokasi pavorit meneer-meneer belanda untuk membawa keluarganya bertamasya ke tempat tersebut.
Dari sejarahnya yaitu pada masa penjajahan Belanda, kawasan ini dahulunya merupakan hamparan sawah yang cukup luas (saat itu dijadikan lahan percobaan bagi pertanian yang ditanami tanaman Mina Padi yang merupakan salah satu padi jenis unggul di Indonesia), lalu dialihfungsikan menjadi hutan melalui penanaman berbagai jenis pohon. Jauh sebelum itu bahkan terdengar kabar dari para orangtua, bahwa di Babakan Siliwangi dulunya terdapat empat mata air yang disebut mata air Prabu Siliwangi. Namun kini tinggal 1 (satu) mata air yang masih berfungsi di tebing sebelah timur laut. Lebak Siliwangi pun dahulu sering diadakan acara kesenian yang cukup unik, yaitu seni ketangkasan domba yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu pertama dan telah berlangsung sejak tahun 1960-an. Dan sejarah terbaru pun mencatat bahwa kawasan Babakan Siliwangi ditetapkan sebagai hutan kota pertama yang diakui dunia (September 2011). Status baru ini diresmikan di sela Konferensi Internasional Anak-anak dan Pemuda TUNZA.